
Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Anak yang mengalami stunting tidak hanya memiliki tinggi badan di bawah rata-rata, tetapi juga berisiko mengalami gangguan perkembangan otak, sistem imun yang lemah, hingga prestasi belajar yang menurun di kemudian hari.
Salah satu cara paling efektif untuk mencegah stunting adalah dengan memperhatikan asupan nutrisi sejak masa kehamilan. Janin yang tumbuh dalam kandungan sangat bergantung pada nutrisi dari ibu. Oleh karena itu, pemenuhan gizi seimbang sejak trimester pertama kehamilan adalah langkah penting untuk membangun fondasi kesehatan anak sejak dini.
PAFI KOBA (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) menekankan pentingnya edukasi gizi bagi ibu hamil sebagai bagian dari upaya menurunkan angka stunting di masyarakat. Dengan pemahaman yang baik dan dukungan tenaga kesehatan, calon ibu bisa memulai langkah pencegahan sejak dalam kandungan.
Mengapa Stunting Harus Dicegah Sejak Hamil?
Masa 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, merupakan periode emas yang tidak boleh dilewatkan. Kekurangan gizi pada periode ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perkembangan fisik dan mental anak.
PAFI KOBA menjelaskan bahwa ibu hamil yang tidak mendapatkan asupan nutrisi cukup berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), yang merupakan salah satu faktor penyebab stunting. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dimulai jauh sebelum bayi lahir.
Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil
Berikut ini adalah beberapa nutrisi utama yang sangat dianjurkan selama masa kehamilan menurut PAFI KOBA:
1. Asam Folat
Asam folat berperan penting dalam pembentukan otak dan sistem saraf janin. Kekurangan asam folat bisa menyebabkan cacat tabung saraf seperti spina bifida. Ibu hamil disarankan mengonsumsi suplemen asam folat minimal 400 mikrogram per hari, terutama pada trimester pertama.
PAFI menganjurkan agar asupan asam folat juga didapatkan dari makanan seperti bayam, brokoli, jeruk, dan kacang-kacangan.
2. Zat Besi
Selama hamil, kebutuhan zat besi meningkat karena tubuh harus memproduksi lebih banyak darah untuk ibu dan janin. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang berdampak pada pertumbuhan janin.
PAFI KOBA menyarankan ibu hamil mengonsumsi suplemen zat besi secara rutin, serta mengonsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati ayam, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
3. Kalsium dan Vitamin D
Kalsium penting untuk perkembangan tulang dan gigi janin, serta mencegah risiko preeklamsia pada ibu. Sementara itu, vitamin D membantu penyerapan kalsium dengan lebih baik.
Susu, ikan berlemak, telur, dan paparan sinar matahari pagi adalah sumber kalsium dan vitamin D yang direkomendasikan oleh PAFI.
4. Protein
Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan tubuh janin serta menjaga kekuatan otot dan organ ibu selama hamil. Ibu hamil memerlukan lebih banyak protein dibandingkan wanita biasa.
PAFI KOBA menyarankan sumber protein sehat seperti telur, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan daging tanpa lemak.
5. Zinc (Seng)
Zinc mendukung sistem imun dan pertumbuhan sel. Kekurangan zinc selama hamil berisiko memperlambat pertumbuhan janin.
Sumber zinc bisa didapatkan dari makanan seperti seafood, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Peran PAFI dalam Edukasi Nutrisi
Sebagai organisasi yang menaungi para ahli farmasi, PAFI KOBA aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan nutrisi yang tepat selama kehamilan. Melalui kerja sama dengan puskesmas, apotek, dan penyuluhan di posyandu, PAFI membantu menyebarkan informasi seputar gizi ibu hamil dan pencegahan stunting.
Anggota PAFI juga turut mendampingi ibu hamil dalam memilih suplemen yang tepat dan menjelaskan cara mengonsumsi vitamin dengan benar agar penyerapan nutrisi maksimal.
PAFI percaya bahwa farmasis bukan hanya bertugas memberikan obat, tetapi juga menjadi sumber informasi kesehatan yang bisa diandalkan, termasuk dalam hal pencegahan stunting.
Tips Praktis dari PAFI untuk Ibu Hamil
PAFI KOBA membagikan beberapa tips sederhana namun efektif agar ibu hamil tetap sehat dan bayi lahir dengan kondisi optimal:
-
Makanlah makanan bergizi seimbang setiap hari, terdiri dari karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
-
Perbanyak konsumsi air putih untuk menjaga cairan tubuh.
-
Hindari makanan instan, minuman bersoda, dan makanan tinggi gula atau garam.
-
Jangan lewatkan pemeriksaan kehamilan rutin dan konsultasikan bila merasa kurang nafsu makan atau mual berlebih.
-
Gunakan suplemen sesuai anjuran tenaga kesehatan.
Dengan menjaga asupan nutrisi sejak hamil, ibu tidak hanya menjaga kesehatannya sendiri, tetapi juga memberikan awal terbaik bagi tumbuh kembang buah hati.
Mencegah stunting tidak bisa ditunda. Langkah pertama harus dimulai sejak kehamilan, bahkan sejak sebelum kehamilan direncanakan. Nutrisi yang cukup dan seimbang adalah kunci untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat.
PAFI KOBA mengajak semua calon ibu dan keluarga untuk lebih peduli terhadap asupan gizi selama kehamilan. Dengan informasi yang tepat, dukungan tenaga kesehatan, dan kesadaran sejak dini, kita bisa bersama-sama melindungi anak-anak Indonesia dari ancaman stunting.