Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik yang bisa diberikan seorang ibu kepada bayinya. Kandungan gizi dalam ASI sangat lengkap, mudah dicerna, dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi sejak dini. Selain manfaatnya yang luar biasa, cara menyimpan ASI juga perlu diperhatikan agar kualitas nutrisinya tetap terjaga.

PAFI KOBA (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) menekankan pentingnya edukasi kepada para ibu menyusui mengenai manfaat ASI dan cara penyimpanannya yang benar, karena pengetahuan ini sangat bermanfaat, khususnya bagi ibu bekerja atau dalam kondisi tertentu tidak bisa menyusui secara langsung.

Manfaat ASI bagi Bayi

ASI tidak hanya menjadi sumber nutrisi, tapi juga pelindung alami bagi bayi. Beberapa manfaat utama ASI antara lain:

  1. Meningkatkan kekebalan tubuh
    ASI mengandung antibodi yang membantu melindungi bayi dari infeksi, seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi telinga.

  2. Mendukung tumbuh kembang optimal
    Kandungan protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi, sehingga mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak.

  3. Menurunkan risiko penyakit di masa depan
    Bayi yang mendapat ASI eksklusif cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena alergi, asma, obesitas, dan diabetes tipe 2 saat dewasa nanti.

  4. Membangun ikatan emosional
    Proses menyusui secara langsung mempererat ikatan antara ibu dan bayi, yang sangat penting bagi perkembangan psikologis si kecil.

Manfaat ASI bagi Ibu

PAFI KOBA juga mengingatkan bahwa menyusui bukan hanya memberi manfaat bagi bayi, tapi juga bagi ibu. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  • Membantu rahim kembali ke ukuran normal lebih cepat.

  • Mengurangi risiko perdarahan setelah melahirkan.

  • Membantu menurunkan berat badan pasca melahirkan.

  • Menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium.

Cara Menyimpan ASI yang Benar

Dalam kondisi tertentu, seperti ibu yang bekerja atau bayi yang dirawat di NICU, pemberian ASI bisa dilakukan dengan cara memerah dan menyimpannya terlebih dahulu. Namun, agar kualitas ASI tetap terjaga, penyimpanan harus dilakukan dengan benar. PAFI KOBA menyarankan beberapa hal berikut:

1. Gunakan wadah bersih dan tertutup

Gunakan botol kaca atau plastik food-grade yang bersih dan steril. Bisa juga menggunakan kantong khusus penyimpanan ASI yang tersedia di apotek.

2. Beri label tanggal dan jam

Selalu tandai setiap wadah dengan tanggal dan jam pemerahannya agar tahu kapan ASI tersebut harus digunakan.

3. Panduan penyimpanan suhu:

  • Suhu ruangan (hingga 25°C): maksimal 4 jam

  • Dalam kulkas (4°C): hingga 4 hari

  • Freezer (−18°C atau lebih rendah): hingga 6 bulan

4. Jangan mencampur ASI lama dan baru

ASI yang baru diperah sebaiknya tidak langsung dicampur dengan ASI yang sudah disimpan sebelumnya, kecuali suhunya sudah disesuaikan terlebih dahulu.

5. Hindari pemanasan dengan microwave

Panaskan ASI dengan cara merendam wadah di air hangat. Jangan menggunakan microwave karena bisa merusak zat gizi penting dalam ASI.

Tips Memberikan ASI Perah

  • Gunakan botol dengan dot yang sesuai usia bayi.

  • Goyangkan lembut ASI sebelum diberikan agar lemaknya tercampur rata.

  • Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan sisa ASI jika ia sudah kenyang.

  • ASI yang sudah dipanaskan sebaiknya digunakan dalam waktu 1 jam, dan sisanya dibuang jika tidak habis.

Peran PAFI dalam Edukasi ASI

PAFI KOBA secara aktif memberikan edukasi dan pendampingan kepada para ibu menyusui melalui penyuluhan kesehatan, baik di apotek maupun fasilitas kesehatan lainnya. Sebagai bagian dari PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA, PAFI hadir untuk memberikan informasi yang akurat, terpercaya, dan mudah dipahami seputar kesehatan ibu dan anak.

PAFI KOBA juga bekerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk memastikan bahwa ibu menyusui mendapat dukungan penuh dalam proses menyusui, termasuk edukasi cara memerah, menyimpan, hingga memberikan ASI perah.

ASI adalah anugerah luar biasa yang memberi banyak manfaat bagi bayi dan ibu. Namun, kesibukan atau kondisi tertentu tidak seharusnya menghalangi pemberian ASI. Dengan teknik penyimpanan yang benar, ASI tetap bisa diberikan meski tidak secara langsung.

PAFI KOBA mengajak para ibu untuk memahami pentingnya ASI dan mendukung program menyusui eksklusif. Mari bersama wujudkan generasi sehat sejak dini melalui pemberian ASI yang optimal dan tepat.